1.
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu :
1) Dipandang
dari metodologi yang digunakan:
a. Pendekatan
Klasik (Classical Approach)
Pendekatan klasik disebut juga pendekatan
tradisional atau pendekatan konvensional adalah pendekatan dalam pengembangan
sistem yang mengikuti tahapan‐tahapan pengembangan sistem (system life cycle)
tanpa dibekali dengan alat‐alat dan teknik‐teknik yang memadai. Pendekatan
klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan sistem informasi yang kini
semakin kompleks, dan dapat menimbulkan permasalahan, seperti :
·
Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit
·
Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem
menjadi lebih mahal
·
Kemungkinan kesalahan sistem besar
·
Keberhasilan sistem kurang terjamin
·
Masalah dalam penerapan sistem
b. Pendekatan
terstruktur (structured approach)
Karena terjadi banyak permasalahan pada
pendekatan klasik, maka dibutuhkan pendekatan pengembangan sistem yang lebih
baik yang tidak hanya mengikuti tahapan system life cycle namun juga dilengkapi
dengan beberapa alat dan teknik. Pendekatan ini kemudian dikenal dengan
pendekatan terstruktur telah dimulai dari awal tahun 1970‐an. Pendekatan
terstruktur dilengkapi dengan alat‐alat (tools) dan teknik‐teknik (tehniques)
yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga didapatkan hasil akhir
berupa sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
2) Dipandang
dari sasaran yang akan dicapai:
a. Pendekatan
sepotong (piecemal approach)
Piecemal approach merupakan pendekatan
pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi saja.
Kegiatan atau aplikasi yang dipilih tersebut, dikembangkan tanpa memperhatikan
posisinya di sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran organisasi
secara keseluruhan.
b. Pendekatan
sistem (system approach)
System approach memperhatikan sistem
informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi dari masing‐masing kegiatan atau
aplikasinya dan menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan.
3) Dipandang
dari cara menentukan kebutuhan sistem:
a. Pendekatan
bottom‐up
Pendekatan bottom‐up dimulai dari level
bawah organisasi, yaitu level operasional tempat transaksi dilakukan.
Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan‐kebutuhan untuk menangani
transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi
berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini merupakan ciri‐ciri pendekatan
klasik. Jika pendekatan ini digunakan pada tahap analisis, disebut dengan data
analysis, karena yang menjadi fokus adalah data yang akan diolah terlebih
dahulu.
b. Pendekatan
top‐down
Sedangkan pendekatan top‐down sebaliknya
dimulai dari level atas organisasi yaitu level perencanaan strategis.
Pendekatan ini dimulai dengen mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi.
Selanjutnya, dilakukan analisis kebutuhan informasi kemudian ke penentuan input,
output, basis data, prosedur‐prosedur operasi, dan kontrol. Pendekatan ini
merupakan ciri‐ciri dari pendekatan terstruktur. Jika pendekatan ini digunakan
pada tahap analisis, disebut dengan decision analysis, karena yang menjadi
fokus adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh
manajemen terlebih dahulu.
4) Dipandang
dari cara mengembangkannya:
a. Pendekatan
sistem menyeluruh (total‐system approach)
Total‐system approach merupakan pendekatan
pengembangan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini sulit dilakukan
untuk sistem yang kompleks, karena menjadi sulit untuk dikembangkan.
b. Pendekatan
moduler (modular approach)
Modular approach berusaha memecah sistem
yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana sehingga akan
lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Sistem juga akan dapat dikembangkan
sesuai dengan waktu yang direncanakan, mudah dipahami oleh pemakai dan mudah
untuk dipelihara.
5) Dipandang
dari teknologi yang akan digunakan:
a. Pendekatan
lompatan jauh (great loop approach)
Great loop approach menerapkan perubahan
menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Hal ini mengandung
resiko karena teknologi komputer begitu cepat berkembang dan tahun‐tahun
mendatang sudah menjadi usang, investasinya juga mahal dan terlalu kompleks.
b. Pendekatan
berkembang (evolutionary approach)
Evolutionary approach menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi yang memerlukan saja saat itu dan akan terus dikembangkan untuk masa‐masa selanjutnya mengikuti kebutuhan dan sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada.
0 Comments